top of page

PPIA NT perkenalkan tarian Maluku kepada puluhan pelajar Australia

 

Para pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Northern Territory (PPIA NT) melakukan dua kali lokakarya budaya kepada puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama di Darwin dan mahasiswa CDU pada kegiatan Open Doors to Asia dan Charles Darwin University’s (CDU) Harmony Day pada tanggal 21 Maret di Kampus CDU.

Kegiatan Open doors to Asia & CDU Harmony Day dilakukan setiap tahun untuk memberikan pemahaman multikultural kepada pelajar Australia di Darwin dengan tema “everyone belongs”. Darwin merupakan Kota Multicultural dimana penduduknya hidup berdampingan secara harmonis dan salah satu komunitas asing terbesar di Darwin adalah Indonesia.

Dalam beberapa kesempatan, Ketua PPIA NT, Sdri Charista Pratiwi menyebutkan bahwa penting bagi komunitas Indonesia untuk memperkenalkan budaya dari berbagai macam propinsi, bukan hanya Bali atau Jawa tetapi juga dari propinsi-propinsi lainnya. Kali ini Tarian Lompat Gaba-gaba diperkenalkan karena unik dan menarik untuk diperagakan, tambahnya.

Selain itu Charista juga menyampaikan bahwa PPIA NT akan terus menggunakan kesempatan yang ada melalui perkenalan budaya dan bahasa kepada para pelajar Australia, seperti yang disiarkan dari Siaran Berita Konsulat RI Darwin.Dalam siaran pers Konsulat RI Darwin juga disebutkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama dan bantuan dari Konsulat RI Darwin, Multicultural Youth Northern Territory (MyNT) dan Charles Darwin University.

Berbagai tanggapan positif yang diterima oleh PPIA NT selama proses kegiatan tersebut, antara lain dari para siswa dan guru peserta loka karya dan pihak International Office – CDU.Kedepannya PPIA NT berencana untuk berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan baik oleh Pemerintah NT maupun Komunitas Indonesia di NT. (JM)

Partisipasi pelajar Indonesia NT dalam kegiatan Sister City Harmony Day 2014

 

Partisipasi pelajar Indonesia NT dalam kegiatan Sister City Harmony Day 2014 mendapatkan tanggapan positif dari jajaran pemerintah dan warga Kota Darwin. Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Maret 2014 di Art Centre, Darwin City Council dibawah tema “Everyone Belongs” . Pelajar Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia Northern Territory (PPIA NT) menampilkan kombinasi permainan tradisional Daerah Maluku dan Lompat Gaba-gaba dalam sebuah tarian yang unik dan menarik. Tarian asal Maluku ditampilkan karena Ambon adalah salah satu sister city / kota bersaudara dari Darwin. 

 

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Walikota Darwin, Ms Katrina Fong Lim. Dalam sambutannya Ms Fong Lim menegaskan makna tema “Everyone Belongs” yang di selaraskan dengan kehidupan bermasyarakat yang beranakeragam. Darwin merupakan kota multikultural dimana komunitas masyarakat secara aktif dan bebas memperkenalkan dan mempromosikan negara asalnya dalam bentuk budaya dan seni. Ms Fong Lim juga mencontohkan keenam kota bersaudara dari Darwin yaitu Ambon, Anchorage, Dili, Haikou, Kalymnos dan Milikapiti memiliki komunitasnya di Darwin secara aktif memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan kemasyarakatan di kota ini. Selain itu, Ms Fong Lim juga menyampaikan apresiasi kepada semua sukarelawan antara lain perwakilan komite sister city, dewan kota dan organisasi lainnya yang telah membantu kegiatan ini.

 

Kegiatan Sister City Harmony Day 2014 juga dihadiri oleh beberapa dewan Kota diantara Alderman Gary Haslet, Alderman Kate Worden dan Alderman Alan Mitchell, Bapak Muhamad Nazirwan Hafiz – Kepala Kanselerai Konsulat RI Darwin dan staf, Ketua Dharma Wanita Perwakilan Konsulat RI (DWP KRI) Ibu Dhani Sarwono dan anggota , perwakilan komite sister city, Ketua PPIA NT Sdr Charista Pratiwi dan warga Kota Darwin.

 

Selain pertunjukan kombinasi permainan daerah dan tarian Lompat Gaba-gaba, pengunjung juga dihubur dengan Tari Mediterranean, Tarian asal Dili dan persembahan lagu dan musik Ambon dari Ambon Folksong Group. Ini merupakan partisipasi pertama kali pelajar Indonesia di NT dalam kegiatan dimaksud dan diharapkan kedepannya Pelajar Indonesia dapat terus memperkenalkan budaya dan seni Indonesia kepada masyarakat NT dalam pelbagai kegiatan. (JM)

Tanggapan pelajar Indonesia mengenai Permasalahan ABK WNI dalam dalam Kasus people smuggling dan illegal fishing.

 

 

 

 

 

Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Northern Territory (NT) bekerjasama dengan Konsulat RI Darwin melaksanakan Forum Diskusi Kecil (FDK) dengan judul “Permasalahan ABK WNI dalam kasus people smuggling dan illegal fishing di Northern Territory”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2014 bertempat di Konsulat RI Darwin. 

FDK memiliki tujuan untuk mengumpulkan para akademis di Darwin dari berbagai disiplin ilmu untuk menyampaikan masukan dan pandangan mengenai permasalahan ABK WNI dalam kasus people smuggling dan Illegal fishing. Selain itu, FDK juga merupakan sarana informasi bagi para pelajar Indonesia yang aktual terkait dengan permasalahan yang di hadapi oleh para ABK WNI di Australia. Dalam pelaksanaannya, FDK menghadirkan 4 narasumber yaitu dari Charles Darwin University, Konsulat RI Darwin, KBRI Canberra dan Universitas Indonesia. 

Kegiatan ini, dibuka secara resmi oleh Bapak Andi Rahadian, Wakil Konsul Protokol dan Konsuler di Darwin dan dihadiri oleh para mahasiswa S-3 Indonesia di Charles Darwin University, pengajar di Charles Darwin University, Tim peneliti FISIP-Universitas Indonesia, pejabat KBRI Canberra, Konsulat RI Darwin dan perwakilan masyarakat Indonesia di Darwin. 

Para peserta FDK menyampaikan saran dan rekomendasi terhadap kasus yang dialami oleh ABK WNI antara lain perlunya peningkatan hubungan yang lebih erat antara institusi terkait dan antara Negara, peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah pesisir, perlu adanya peraturan yang mengatur secara khusus mengenai isu people smuggling dan perlu adanya institusi khusus yang bertindak untuk menangani permasalahan ini terkait dengan aspek hokum, politik, keamanan, sosial dan ekonomi. 

FDK kemudian dilanjutkan dengan pemberian piagam penghargaan dari Konsulat RI Darwin dan PPIA NT kepada para narasumber. Ketua PPIA NT – Charista Pratiwi secara langsung menyerahkan piagam tersebut kepada pejabat KBRI Canberra.  JM

bottom of page