top of page

PESONA INDONESIA

 

Pesona Indonesia 2015 akan kembali menghibur masyarakat Darwin di Australia pada tanggal 1 Agustus 2015 malam di Darwin Waterfront.

 

Pesona Indonesia mampu menarik lebih dari 1500 orang, yang sebagian besar adalah Warga Negara Australia.

Pesona Indonesia 2015 merupakan ke tiga belas

kalinya partisipasi Indonesia di dalam Darwin Festival. Keberhasilan pelaksanaannya merupakan bagian dari kerja sama dan upaya keras masyarakat Indonesia di Darwin.

 

Melalui pelaksanaan Pesona

Indonesia 2015 diharapkan dapat merefleksikan erat dan kuatnya hubungan kedua Negara.

 

Ketua PPIA NT, Luhur Korsika juga menyatakan bahwa penyelenggaraan Pesona Indonesia kali ini sangat meriah. Pengunjung begitu antusias, tidak hanya untuk melihat kesenian yang ditampilkan, tetapi juga menikmati kuliner Indonesia.

ANGKLUNG FOR HARMONY

 

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) cabang Northern Territory (NT) memperkenalkan alat musk angklung kepada pelajar di Darwin dalam sebuah Lokakarya yang diadakan dalam rangka menyambut Harmony Day 2013 di Kampus Charles Darwin University (CDU). Pada Lokakarya tersebut peserta diberikan informasi umum mengenai keberagaman budaya dan bahasa Indonesia diikuti dengan latihan bermain alat musik angklung. 

 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Multicultural Youth Council Northern Territory (MyNT) bekerjasama dengan PPIA NT dan CDU Talloires Student Network. Tujuan lokakarya budaya ini untuk mempromosikan komunitas multikultural yang ada di Darwin sekaligus meningkatkan pemahaman budaya para pelajar. Selain Lokakarya Indonesia, terdapat juga Lokakarya dari China, Jepang dan India.  

 

Selain itu, PPIA NT juga turutmemeriahkan acara Harmony Day tersebut dengan menampilkanlagu “Tanah Airku” dan “Advance Australia Fair” dihadapan ratusan pelajar dan pengajar. MsJane Morgan, Guru Bahasa Indonesia, menyampaikan dalam kata sambutan bahwa, sesuai dengan tema perayaan yaitu “Everyone belongs”, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan pelajar atassenibudayadan bahasanegara di sekitar Australia. MsJane juga menyampaikan apresiasi kepada PPIA Northern Territory atas ide dan initiatif untuk penyelengaraan acara tersebut.

RELAY FOR LIFE

 

Pada hari Jumat dan Sabtu, 27 dan 28 September 2013, PPIA Cabang Northern Teritory (PPIA NT) berpartisipasi pada acara peduli kanker yang diselenggarakan oleh Cancer Council Australia, Relay for Life, di Botanical Garden, Darwin.

 

Melalui slogan ‘Celebrate, Remember, and Fight Back’, Relay for Life yang merupakan event international yang diselenggarakan di 21 negara di dunia bertujuan untuk menggalang dana penelitian, membantu korban, serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker. Acara estafet non-stop selama 16 jam memutari Botanical Garden Oval dari pukul 6 petang hingga 10 pagi ini, diikuti tidak kurang dari 350 orang peserta dari berbagai kalangan di wilayah Northern Territory, Australia.

 

PPIA NT, melalui tim relay S.W.A.G (Students With Action Group), mendapatkan Multicultural Youth NT sebagai sponsor dengan sumbangan sebesar AU$12 untuk setiap putaran (lap) yang dilakukan. Tim SWAG, yang beranggotakan 10 pelajar, berhasil menyelesaikan 252 lap dalam jangka waktu 16 jam.Selain lari, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan pentas musik, drama, dan acrobat. Grup Band pemuda Indonesia, Gemini, ikut memeriahkan acara tersebut dengan membawakan lagu utama When You Believe dari Whitney Houston.

 

Ketua penyelenggara, Rachel Mullins, menyampaikan bahwa hasil pengumpulan dana ini akan dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan yayasan kanker Australia, mulai dari penelitian, penyuluhan, pencegahan hingga bantuan biaya pengobatan secara langsung kepada penderita kanker terutama yang tidak mampu.

 

“Dari event ‘Relay for Life’ tahun ini, kami berhasil mengumpulkan dana sebanyak AU$200.000 yang merupakan kumpulan hasil sumbangan yang diperolah dari seluruh tim relay,” ungkap Rachel.

 

Ketua PPIA NT, Rangga Daranindra, menambahkan, “tujuan utama partisipasi PPIA NT pada Relay for Life 2013 ini adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran kita akan pentingnya cancer research program, turut merayakan bersama mereka yang telah pulih, mendukung yang masih berjuang, serta mengingat mereka yang telah gugur dalam perjuangan melawan kanker.”.

SOCCER FOR UNITY

 

Kegiatan sepak bola atau futsal adalah kegiatan mingguan PPIA NT yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 5 sore. Jika cuaca sedang mendukung, biasanya para anggota sepak bola menggunakan lapangan outdoor yang bisa digunakan untuk mahasiswa di Universitas Charles Darwin, Ellengowan Drive.

 

Standar kemampuan dan pakaian tidak ditetapkan, dengan kata lain semua bisa dan boleh ikut bergabung dan bermain. Jika peserta berjumlah lebih dari 25 orang, maka dapat dibentuk 2 tim untuk melatih skills dan keterampilan dalam bermain sepak bola.

 

Ketika cuaca tidak mendukung, para peserta sepakbola biasanya menggunakan lapangan futsal indoor yang terletak di Student Square, Universita Charles Darwin.

 

Sebelum diadakan kegiatan ini, ketua divisi olah raga PPIA NT akan mengadakan penghitungan peserta, guna mengetahui jumlah orang yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Jika yang datang lebih dari 12 orang, maka kegiatan akan diadakan. Jika tidak, maka akan ditunda hingga minggu berikutnya.

SIARAN PEMUDA

 

 

Pada tanggal 15 Oktober 2013, Siaran Pemuda membahas topik tentang Peranan Pelajar Indonesia dalam Pembangunan Tanah Air. Dalam episode ini, Siaran Pemuda telah mengundang bintang tamu istimewa, diantaranya ibu Ni Putu Tirka Widanti, seorang developer dan direktur PT Multi Reka Realty di Bali, dan Florensia Julia, seorang entrepreneur muda dari Manado yang berdomisili di Darwin, Australia.

 

Florensia merupakan mahasiswi bidang Business and Administration pada Universitas Charles Darwin (CDU). Ia saat ini telah berhasil membuka usaha hairdressing di wilayah Winellie yang dinilai sangat sukses. “Saya tidak menyangka usaha saya akan jadi semaju ini”, ujarnya. “Yang saya miliki hanya keyakinan dan keinginan untuk kerja keras”. Florensia juga menambahkan bahwa sifat ulet merupakan kharakteristik pemuda Indonesia, dan yakin jika pemuda Indonesia dapat memanfaatkan sikap ini, maka tidak diragukan mereka bisa memberikan perubahan yang positif untuk bangsa seperti yang terlihat pada pemuda-pemudi PPIA.

 

Pada siaran ini pun, Ibu Tirka turut menyampaikan appresiasinya kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia, atas peran aktifnya dalam mengharumkan nama bangsa. Beliau juga menambahkan bahwa kunjungan singkatnya di wilayah Northern Territory telah diwarnai oleh aktifitas dan kegiatan PPIA yang interaktif dalam menyatukan semangat dan rasa kekeluargaan antar pemuda Indonesia di wilayah NT. Dalam sesi interview, beliau menekankan bahwa masa depan bangsa kita ada di tangan para generasi muda, khususnya meraka yang telah melihat bangsa kita dari perspektif yang berbeda.

 

Siaran Pemuda ini merupakan program radio berbahasa Indonesia yang dipancarkan melalui gelombang 91.5 Darwin FM. Siaran ini merupakan hasil dari kerja sama antara PPIA Northern Territory dengan Multicultural Broadcasting Council Northern Territory (MCBNT). Program ini telah mendapatkan appresiasi yang tinggi dari Konsulat Republik Indonesia (KRI), serta organisasi-organisasi masyarakat Indonesia di wilayah NT atas initiatifnya untuk menjadi satu-satunya siaran bahasa Indonesia di Northern Territory. Bagi masyarakat Indonesia di NT, siaran ini bukan hanya untuk memperkenalkan budaya kita, tetapi juga menghilangkan rasa rindu akan kampung halaman.

 

GAMELAN WORKSHOP

 

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) cabang Northern Territory (NT) memperkenalkan alat musik Gamelan kepada seluruh masyarakat Darwin dalam Charles Darwin University (CDU) Open Day pada tanggal 25 Agustus 2013.
 
Kegiatan workshop gamelan ini merupakan inisiatif dari PPIA NT yang didukung dengan kuat oleh Charles Darwin University, Departemen Multikultural NT, dan Konsulat Republik Indonesia. Workshop ini dipimpin oleh Bapak Pribadi, ketua kelompok musik gamelan di Darwin, dan dibimbing oleh mahasiswa dan mahasiswi research (PhD) Indonesia.
 
Pada acara Open Day tersebut PPIA NT juga membuka stall untuk mempromosikan kegiatan PPIA NT serta memberikan informasi mengenai keberagaman budaya dan bahasa Indonesia. Keterlibatan PPIA NT tahun ini merupakan kali pertamanya komunitas Indonesia ikut serta pada acara CDU Open Day, dan telah mendapatkan appresiasi yang sangat positif dari Directur External Relation CDU, Mr Martin Redhead.
 
Mr Martin menyampaikan, dalam kata sambutannya, bahwa keterlibatan komunitas Indonesia di Darwin, melalui PPIA NT, pada CDU Open Day sangat bermanfaat untuk menunjukan
hubungan kerjasama yang erat antara Universitas Charles Darwin dengan masyarakat dan pelajar Indonesia di wilayah Northern Territory. Beliau juga berterimakasih kepada PPIA NT atas ide dan initiative untuk penyelengaraan kegiatan tersebut.

BATIK EXPERIENCE

 

Tanggal 23 Mei 2013, PPIA NT melakukan promosi Batik Tulis di Darwin. Kegiatan dalam bentuk ‘Batik Workshop’ ini bekerja sama dengan Konsulat RI dan Batik House Indonesia (BHI). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Indonesian Garden, Charles Darwin University.

 

Kegiatan workshop ini dibuka secara resmi oleh Konsul RI di Darwin, Ade Padmo Sarwono. Dalam sambutannya, Konsul menyampaikan bahwa Batik tulis telah diakui oleh UNESCO sebagai ‘Intangible Cultural Heritage of Humanity’ pada tahun 2009. Beliau juga menerangkan bahwa batik, bagi masyarakat Indonesia, adalah suatu identitas dan menjadi komponen penting dalam kehidupan sehari-sehari yang terus berkembang tanpa kehilangan maknanya.

 

Ketua PPIA NT, Rangga Daranindra, juga menambahkan bahwa melalui workshop batik ini diharapkan dapat terus meningkatkan hubungan, persahabatan dan kerja sama antara pelajar Australia dan Indonesia utamanya dalam bidang budaya dan pendidikan. “Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk memperkenalkan budaya khas Indonesia, yaitu batik tulis, kepada pelajar dan masyarakat NT khususnya yang berada di wilayah Darwin”, ujarnya.

 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 40 orang lebih yang mewakili berbagai komponen masyarakat di NT, kalangan akademisi dari Charles Darwin University, siswa dan guru kelas Bahasa Indonesia dari sekolah menengah tingkat atas dan pemerhati Indonesia.

 

Seluruh peserta sangat antusias mengikuti program Workshop dan secara langsung telah mempraktekkan cara membatik tulis. Selain memerlukan keterampilan, sebagian peserta mengakui bahwa diperlukan kesabaran untuk membuat batik ini. Mereka juga mengagumi kemampuan masyarakat tradisional di Indonesia dalam membuat batik dan menghasilkan karya-karya yang ‘masterpiece’.

bottom of page